Kamis, 24 April 2014

Dear Pasangan Yang Kutemui di Bus

Ini kejadian tiga hari lalu saat aku dalam perjalanan pulang dari kota kelahiranku menuju Medan. Di stasiun bus yang kutumpangi aku berjumpa dengan pasangan ABG yang membeli tiket setelahku. Tentu saja mereka duduk berdua. Selama tiga jam perjalanan aku tidak terlalu memerhatikan mereka karena aku terlalu terhanyut pada headset yang memainkan playlist favoritku. Akhir-akhir ini aku sedang senang mendengarkan lagu-lagu LORDE, Selena Gomez, US dan Trio Cover Melow : Gamaliel, Audrey, Cantika. Lagu teratas di playlistku adalah I will wait for U-nya US. Aku juga tertidur hampir di setengah perjalanan pulang itu.

Sampai di Medan, aku turun dan langsung mengambil bus yang mengarah ke kostanku. Si biru 135 tentu menjadi satu-satunya pilihan. Begitu naik ke bus, aku lagi-lagi bertemu dengan pasangan yang tadi kulihat di stasiun. Aku malah duduk tepat di hadapan mereka.

Mereka, pasangan ABG yang sedang dalam tahap dekat-dekatnya dan hangat-hangatnya. Sial, aku cemburu! Sudah lama sekali rasanya tidak ada pasangan yang menemaniku dalam perjalanan pulang. Dulu sih ada, tapi duluuu banget, sudah hampir empat tahun lalu. Tapi bukan itu sih point pentingnya. Aku diingatkan beberapa hal dari pasangan muda itu. Abaikan dulu rasa cemburuku.

Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali bagaimana rasanya disayangi dan dijagai. Aku bisa melihat ada kedamaian dan rasa safety yang terpancar dari raut wajah si cewe ketika pacarnya dengan setia menjaga dia dan menggenggam tangannya saat dia tengah pusing karena mabuk perjalanan. Rasa 'terjagai' itu luar biasa loh damainya.


Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali bagaimana senangnya ditemani dalam perjalanan pulang. Perjalanan tiga jam rasanya berlalu begitu cepat karena banyak cerita yang bisa dilahap sepanjang perjalanan dan yang paling spesial itu kalo ngantuk bisa nyandar di bahu pasangan, hihi. Oh tenang saja, aku pernah kok merasakannya.

Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali bahwa terkadang kita lupa waktu, tempat dan kondisi ketika kita bersama pasangan sehingga ada orang lain yang merasa risih dan cemburu. Aku berada dalam golongan yang 'tercemburukan' saat itu. Hah!

Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali akan indah dan hangatnya kisah kasih masa ABG dulu. Seperti melihat diri di masa lalu saat melihat kalian. Tanpa dusta, sepanjang perjalanan aku sangat tertarik memerhatikan bahasa tubuh kalian selama aku duduk di depan kalian.

Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali bahwa aku pernah ada dalam kondisi co-depedency dan adiksi terhadap relationship. Betapa aku diingatkan bahwa aku pernah mengalaminya di masa lalu, mengalami cinta yang minim logika. Tapi sungguh tidak ada yang kusesali dari itu. Waktu aku cerita tentang itu, seorang kakak pernah bilang padaku bahwa kita memang harus mangalami cinta yang buta dulu agar ke depannya kita bisa lebih baik lagi dalam menjalani relationship.

Dear pasangan yang kutemui di bus,
Terimakasih karena dari kalian aku diingatkan kembali bahwa cinta yang kupunya dan kujalani seumur hidupku sebagian besarnya adalah cinta dunia yang egois. (endingnya ga enak) --

Senin, 21 April 2014

First Wish Granted!

"Di malam ulang tahunku yang ke 22 lalu aku berdoa dalam linangan air mata meminta beberapa hal dari Tuhan sang Maha Pemberi sebagai wish ulang tahunku. Aku memang punya keyakinan yang kuat akan keajaiban wish ulang tahun karena hampir semua wish ulang tahun yang pernah ku minta, dikabulkan olehNYA."

13 Oktober 2013, aku meminta 5 hal yang kukemas sebagai wish ulang tahunku. Puji Tuhan, sang Maha Pemberi sepertinya mendengarkan doaku malam itu sehingga di bulan Maret silam, aku mendapatkan salah satu dari 5 hal yang kuminta.

Permintaan yang ada di list nomor satu ku adalah : bekerja di Non Government Organization (NGO) untuk menjadi pekerja sosial. Maret lalu, Tuhan betul-betul menjawab doaku dan memberiku kesempatan untuk menjadi bagian dalam pelaku-pelaku pekerjaan kemanusiaan yang tidak gampang ini. Aku bekerja di tempat yang kuminta sekarang www.caritaspse.or.id

Pekerjaan ini telah kuanggap sebagi berkat tiada tara dari Tuhan. Mengapa tidak? Selain ini adalah permintaan ulang tahunku, lewat pekerjaan ini Tuhan juga mengijinkan aku belajar dan berproses dalam banyak hal yang belum aku dapati sebelumnya. Pekerjaan ini mengharuskan aku menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Aku juga belajar dari wanita-wanita kuat yang kutemui dalam perjalanan pekerjaanku.

Kakak koordinatorku yang berjuang mati-matian demi memback-up teamnya, kakak mantan staff kesehatan berhati "Mother Theresa" yang rela mempersembahkan seluruh hidupnya untuk Ibunda tercintanya, dan kakak baru yang begitu luar biasa berjuang untuk bangkit dari banyak akar pahit dalam kehidupan masa lalunya. Belum lagi pasangan suami-istri yang mempertahankan rumah tangganya dengan luar biasa walau harus menunggu sembilan tahun untuk mendapatkan buah hati. Betul-betul inspirasi-inspirasi hebat telah mampir dalam perjalanan pekerjaanku dan tentu saja dengan ijinNYA.

Sifatku yang ceroboh dan pelupa sedikit demi sedikit mulai 'dibereskan' disini. Aku belajar mati-matian melawan sifat cerobohku dan tidak melupakan detail sekecil apapun dalam pekerjaanku. Meski terkadang masih ada satu-dua hal yang terlewatkan, aku cukup puas dengan kemajuanku yang sekarang. Demi mengatasi sifat pelupaku, aku membawa pulpen dan catatan kecil kemana-mana guna mencatat hal-hal kecil yang nantinya bisa menjadi hal yang sangat penting untuk dilaporkan.

Seorang inspirator keren pernah bilang padaku "Tidak ada perjalanan job yang sia-sia" dan demi hidupku yang sekarang, aku bersumpah bahwa kata-kata beliau itu adalah fakta yang paling fakta! (apa sih?). Dari pekerjaan ini aku mendapat alasan yang begitu banyak untuk mensyukuri hidupku karena semakin kesininya, semakin aku percaya bahwa Kasih Tuhan sungguh luar biasa dalam hidupku.

  Terimakasih telah menghidupkanku kembali lewat pekerjaan ini ya Yesus Sang Maha Guru yang Mulia!