Jumat, 27 Desember 2013

Cerita Akhir Tahun

Akhir tahun punya makna tersendiri bagi saya.
Mengingat apa yang sudah terjadi, apa yang sudah saya alami, sembari bertanya pada diri sendiri: sudah dimana sekarang, sudah seberapa jauh pencapaian tahun ini dan mau diarahkan ke mata angin mana layar kapal saya tahun depan.

Lebih dalam dari pertanyaan-pertanyaan itu, saya cenderung ingin berefleksi : "Sejauh apa rasa syukur saya terhadap apa yang saya punya setahun ini?"

Iseng-iseng pengen flashback apa yang saya dapat, apa yang saya raih, dan apa yang saya punya setahun ini. Saya berusaha mengingat segala moment-moment penting dan berharga yang Tuhan berikan pada saya setahun terakhir ini. Harapannya adalah agar saya bisa bersyukur lebih lagi akan apa yang saya dapat sedang orang lain belum tentu dapatkan.

Januari 2013 :
Senang sekali saya bisa menginjakkan kaki ke Pulau Jawa untuk pertama kalinya. Dan hey, ini adalah kali pertama saya naik pesawat dan semua-muanya adalah gratis atas nama Indofood. Nama kapten pesawatnya: Alvaro. Nama yang berarti sesuatu bagi saya, hehehe.


Februari 2013 :
Saya mulai membangkitkan kembali hobby menulis saya. Sesuatu yang sudah lama sekali tidak saya lakukan. Saya menemukan dua diary SMA milik saya dan agak terenyuh karena rindu dengan hobby menulis seperti itu. Yah, walaupun isi diary SMA saya itu....mm, kalo kata orang Karo : Lah terkatakeun. Hahaha. 
Saat memutuskan untuk kembali menulis, beberapa orang muncul memberikan apresiasi dan beberapa saran yang membangun. Saya bersyukur mempunyai pembaca. Saya rindu lho mempunyai pembaca setia. Ada gak ya yang setia membaca tulisan saya? Kalo ada kirim testimoni donk. Betapa berharganya punya pembaca setia : )

Maret 2013 :
Saya dapat cobaan berat disini. Sayangnya saya gak punya teman berbagi karena cukup berat untuk dibagi. Lebih pasnya, ini adalah konflik intrapersonal. Konflik antara saya vs saya. Saya begitu terpukul saat itu, namun dibalik pergumulan itu ada kebijaksanaan baru yang terbentuk dalam karakter saya. Saya merasakan perubahannya hingga sekarang. Thanks God, Engkau begitu setia mendampingiku.

April 2013 :
Ini bulan spektakuler bagi saya karena ada moment spektakuler disini. Saya bersama 9 orang lainnya dari USU dipercaya untuk mengikuti Leadership Camp dari Indofood dan tak tanggung-tanggung, pelatihan diadakan langsung di Markas Besar Akademi Militer Magelang. Pelatihan yang sungguh luar biasa dan melahirkan banyak hal positif dari diri saya. Ini juga kali pertama saya bisa mengunjungi Kota Yogyakarta. Kota yang tersohor dengan Malioboronya dan yang hanya bisa saya lihat dari televisi sebelumya. Saya suka kota itu, saya ingin kesana lagi. Di bulan ini, saya juga dipercaya pihak Konsul AS di Medan untuk menjadi MC acara kemanusiaan yang kebetulan digelar di kampus saya. Pengalaman yang sangat berharga.




















Mei 2013 :
Di bulan Mei saya berjuang mendampingi adik-adik asuh saya yang akan mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri. Susah-susah gampang menjadi pengajar, walau tanpa skill mengajar sebelumnya, saya senang bisa berbagi ilmu dengan adik-adik asuh saya di KABEL (Kampoeng Belajar). Perjuangan tanpa pamrih bukan tidak ada pamrihnya, saya belajar berkontribusi dalam keterbatasan dari kewajiban saya yang satu itu. Senang rasanya ada beberapa orang adik-adik yang lulus ke PTN walau dengan bimbingan seadanya dari kami.

Juni 2013 :
Setelah sekian lama vakum dan mangkir dari komitmen skripsian, saya dapat ilham untuk benar-benar fokus mengerjakan skripsi. Dalam satu bulan saya mengerjakan kuesioner dan bersiap untuk penelitian.

Juli 2013 :
Seluruh hidup saya, saya dedikasikan untuk skripsi! Hahaha *lebay
Tapi itulah kenyataannya, tiga hari penelitian di awal bulan Juli, lalu dua minggu finishing skripsi (dari bab 4-6) ditambah satu minggu lagi untuk revisi. Akhir bulan Juli, saya langsung ujian meja hijau. Kecepatan tinggi kan? Itu namanya skripsi akselerasi :D


Agustus 2013 :
Tiada pencapaian di bulan ini kecuali quality time with family. Saya hampir sebulan liburan dirumah sembari menunggu waktu wisuda.

September 2013 :
Wisuda. Moment yang sangat ditunggu kedua orang tua saya. Kata Mama saat nama saya dipanggil ke podium, Mama menangis. Dia terharu karena sudah berhasil berjuang demi gelar sarjana puterinya yang satu ini. Walau tidak mudah menguliahkan saya, tapi Tuhan Maha Baik, selalu membantu keuangan kami dengan berbagai cara. Makasih ya, Mama dan Bapak.


Oktober 2013 :
Saya mulai stress ringan karena pengangguran dan tidak punya rutinitas yang produktif. Ini adalah bulan depresi saya, ditambah lagi saya sempat sakit dan harus pemulihan berminggu-minggu di rumah. Satu-satunya orang yang menyabari saya ya cuma pacar. Terimakasih ya, dukunganmu sungguh luar biasa. Kamu adalah orang pertama yang sungguh mengerti diri saya dan segala sifat-sifat saya. Bahkan kamu mengerti 'Metode Pertahanan Ego' ala seorang evi.

November 2013 :
Saya memutuskan untuk aktif lagi menjadi volunteer. Kembali lagi ke rumah Narkotika dan HIV/AIDS. Bertemu orang-orang dengan sifat yang berbeda dan agak nyeleneh. Tapi semuanya membuat saya belajar. Saya berusaha tidak membatasi diri saya dalam hal apapun. Dari pekerjaan ini saya rindu menyingkirkan segala batas diri yang saya buat sendiri.


Desember 2013 :
Bulan ini bahagia karena pacar sidang meja hijau. Rasanya lega bisa menemani dia hingga ujung perjuangannya di bangku kuliahan seperti dia yang setia menemani saya berjuang untuk gelar sarjana saya. Selamat ya, Steady Novrianto, S.Sos. Kita sekarang sekasta :p Welcome to the real life!



Inilah rangkaian flashback saya untuk tahun 2013 yang penuh perjuangan. Saya juga ingin berterimakasih untuk semua orang yang telah memberikan saya pelajaran dan kesempatan untuk bisa bergabung dalam moment-moment luar biasa setahun ini. Walaupun saya kehilangan seseorang di tahun ini, saya percaya itu adalah bagian dari perjalanan yang pelabuhannya masih jauh.

Terimakasih buat keluarga saya, yang walaupun masih jauh dari kesempurnaan tapi bisa jadi alasan untuk saya bertahan demi mimpi saya membawa orangtua saya ke tempat impiannya. Terimakasih untuk sahabat-sahabat saya, Jane, Henny, Shelly tempat saya curhat di Medan. Tanpa kalian, saya mungkin hanya punya satu sahabat di Medan sana. Terimakasih untuk Steady dan segala perjuangan kita yang ga bisa digantikan dengan apapun juga. Kita belajar, berproses dan mengerti satu sama lain dengan begitu hebatnya. Entah kemana nanti ujung perjalanan ini. Seperti yang kamu bilang: "selalu ada jalan kok." :')

Terakhir, saya sungguh percaya bahwa: "Everything happens with a reason." I truly believe that! Apapun yang sudah terjadi di tahun ini, saya yakin selalu ada alasan di baliknya. Thanks God, for everything You has given to me.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar